Minggu, 29 Agustus 2010

Menakjubkan, Ledakan Raksasa di Galaksi M87

Letusan gunung raksasa galaksi (NASA)
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis gambar letusan 'gunung raksasa' di galaksi besar M87 -- sesuai pengamatan satelit NASA, Chandra X-ray Observatory dan Very Large Array (VLA) milik National Science Foundation (NSF).Kejadian menakjubkan itu diamati dari jarak sekitar 50 juta tahun cahaya. Meski beda galaksi, M87 relatif dekat dengan Bumi dan terdapat di pusat klaster Virgo -- yang terdiri dari ribuan galaksi. Klaster yang mengelilingi M87 dipenuhi gas panas dalam bentuk sinar X-ray -- dideteksi oleh satelit Chandra dengan warna biru. Saat gas ini mendingin, ia bisa jatuh ke pusat galaksi -- lalu terus mendingin dengan cepat dan membentuk bintang baru. Sementara, observasi radio VLA (merah) menunjukkan pancaran M87 merupakan partikel yang energik yang diproduksi oleh black hole (lubang hitam) yang menginterupsi proses ini.
Pancaran ini mengangkat gas yang relatif dingin di dekat pusat galaksi dan menghasilkan gelombang kejut di atmosfer galaksi --karena kekuatannya yang supersonik. Interaksi 'ledakan' kosmik di lingkungan galaksi ini sangat mirip dengan letusan Gunung Eyjafjallajokull di Islandia yang terjadi 2010 ini. Pada Eyjafjallajokull, kantung-kantung gas panas yang meledak di permukaan lava menghasilkan gelombang kejut yang bisa terlihat melalui asap abu-abu gunung berapi.Gas panas ini kemudian naik ke atmosfer, yang juga menyeret abu gelap.Proses ini dapat dilihat dalam film tentang gunung berapi Eyjafjallajokull di mana gelombang kejut merambat asap diikuti dengan munculnya awan abu gelap ke atmosfer. Awan inilah yang mengacaukan dunia penerbangan Eropa. Dalam analogi Eyjafjallajokull, partikel-partikel energi yang dihasilkan di sekitar munculnya lubang hitam melalui sinar-X memancarkan atmosfer klaster -- mengangkat gas paling dingin di dekat pusat M87. Ini mirip dengan gas vulkanik panas menaikan awan gelap berisi partikel-partikel abu. Dan seperti gunung berapi di Bumi, gelombang kejut dapat dilihat ketika lubang hitam (black hole) memompa partikel energi ke klaster gas. (NASA)

Dua Anjing Penjelajah Pertama Luar Angkasa

'Astronot' Belka dan Strelka, mahluk hidup pertama di luar angkasa (Newscom|CSMonitor)
Bukan manusia yang tenar sebagai  penjelajah luar angkasa pertama. Melainkan dua anjing Soviet, Belka dan Strelka -- 50 tahun yang lalu mereka jadi mahluk hidup pertama yang mengelilingi orbit Bumi dan kembali dengan selamat. Pada 19 Agustus 1960, Belka dan Strelka menjalani misi yang menjadi kunci persiapan penerbangan kosmonot Yuri Gagarin -- yang jadi manusia pertama di luar angkasa sekitar setahun kemudian. Keberhasilan Belka dan Strelka merupakan tonggak kedigdayaan Soviet dalam eksplorasi luar angkasa. Dua anjing itu mendadak jadi selebritis dunia. Pada tahun 1960, para ilmuwan luar angkasa Soviet mendesain pesawat ulang alik yang mampu membawa manusia ke orbit, namun mereka harus menguji coba pesawat itu pada binatang. Dan banyak anjing mati selama masa uji coba. Para ahli saat itu memilih anjing liar, dengan pertimbangan mereka lebih tahan dalam kondisi keras, dan mereka berukuran kecil sehingga bisa masuk ke kapsul yang kecil. Anjing pertama yang mengorbit Bumi adalah Laika. Menaiki kapsul non-ulang alik, Laika tewas karena overheating saat peluncurannya pada 1957. Dua anjing lainnya juga jadi martir pada Juli 1960 saat roket yang mereka tumpangi meledak beberapa detik setelah diluncurkan. Boris Chertok, insinyur top dalam program luar angkasa Soviet saat itu mengaku lega saat mendengar Belka dan Strelka menggonggong saat berada di orbit. Para insinyur menghela nafas lega, menyadari mereka dalam kondisi baik. "Mereka melolong, menggonggong -- ini berarti mereka akan kembali." Belka (Squirrel) dan Strelka (Little Arrow) terbang bersama sekelompok hewan lainnya, curut, tikus, lalat, dan beberapa tanaman dan jamur. Pesawat mereka mendarat dengan selamat sehari setelah membuat 17 orbit dalam waktu lebih dari 25 jam. "Anjing-anjing ini seperti profesional," kata Vladimir Tsevetov, kata salah satu insinyur -- seperti dimmuat laman Rossiya. Laporan resmi Soviet mengklaim anjing-anjing ini dalam kondisi baik. Namun, tak semua peserta penerbangan ini bebas masalah. Belka, misalnya, ia sangat gugup selama penerbangan."Dia sangat gelisah, meronta, dan mencoba menyingkirkan sabuk yang melilitnya, lalu menggonggong," kata Yazdovsky dalam catatan kesehatan antariksa Soviet. Namun, pemeriksaan medis pasca penerbangan menunjukkan, kedua anjing dalam kondisi baik tanpa efek buruk dari penerbangan.Strelka bahkan punya enam anak, salah satunya yang diberi nama Pushinka (Fluffy), dikirim oleh pemimpin Soviet, Nikita Khrushchev untuk putri Presiden John F. Kennedy, Caroline.Kisah heroik Belka dan Strelka akan diangkat ke layar lebar tahun ini dalam tampilan 3D. Judulnya, "Belka and Strelka: Star Dogs."

Badai Matahari 2012 Setara 100 Bom Hidrogen?

Badai Matahari (BBC)
Setelah 10 tahun 'terlelap' dalam tidur panjangnya, Matahari bangun. Bangkitnya Sang Surya membuat para astronom bersiaga penuh. Minggu ini, beberapa media Amerika Serikat (AS) memberitakan, Badan Antariksa AS, NASA memperingatkan 'tsunami Matahari' yang menciptakan fenomena aurora -- saat suar Matahari memukul perisai Bumi awal Agustus lalu, hanya permulaan. Itu hanya awal dari badai Matahari masif yang berpotensi merusak jaringan listrik dan satelit di seluruh planet Bumi. NASA telah menangkis semua pemberitaan itu dengan mengatakan, hal itu bisa terjadi 'dalam waktu 100 tahun atau hanya 100 hari'. Namun astronom Australia mengatakan, komunitas ilmuwan luar angkasa bertaruh badai Matahari bisa datang lebih cepat. Meski mengeluarkan bantahan, NASA telah mengawasi aktivitas badai di Matahari sejak 2006. Dan berita yang beredar di AS menyebut badai matahari bisa terjadi di tahun bencana yang 'diramalkan'  Hollywood -- 2012. Kilas balik ke belakang, badai Matahari pada 1859 dan 1921 menyebabkan kekacauan, badai itu memutus jaringan telegram dalam skala yang masif. Dan, badai 2012 diduga lebih berefek negatif. "Konsensus umum di kalangan para astronom, badai Matahari pada 2012 atau 2013 akan jadi yang terburuk dalam 100 tahun terakhir," kata dosen astronomi dan kolumnis, Dave Reneke, seperti dimuat laman News.com.au, 25 Agustus 2010. Peringatan khususnya ditujukan untuk maskapai penerbangan, perusahaan telekomunikasi, dan siapapun yang tergantung pada sistem GPS modern. "Bahkan bisa memutus rangkaian listrik dan 'memukul' satelit yang mengorbit, seperti yang terjadi tahun ini," tambah Reneke. Namun, ilmuwan tak begitu peduli apakah badai Matahari berikutnya terburuk dalam sejarah, ataukah separah badai 1859. Yang jadi sumber kegelisahan adalah fakta bahwa masyarakat kita sangat tergantung dengan teknologi. Meski tak ada yang bisa memprediksikan efek badai Matahari 2012-2013 dalam masyarakat digital. Sementara itu, Dr Richard Fisher, Direktur Divisi Heliophysics NASA, mengatakan, pukulan badai super seperti 'sengatan' yang bisa menyebabkan bencana bagi kesehatan dunia, layanan darurat, bahkan keamanan nasional -- jika tak ada tindakan pencegahan yang diambil. Dan Amerika jadi kampiun. Awal tahun ini AS menyelenggarakan latihan Boulder, Colorado, untuk memetakan apa yang mungkin terjadi jika bumi itu dipukul dengan badai seintens badai 1859 dan 1921.NASA menyatakan, sesuai laporan National Academy of Sciences, jika badai yang sama dengan 1859 terjadi hari ini, kerugian diperkirakan sebesar $1 sampai $2 triliun. Perlu 10 tahun untuk pemulihan. Saat badai Matahari menerjang, satelit diduga akan seperti berumur 50 tahun, GPS sama sekali tidak berguna. Dan ledakan badai Matahari diduga memiliki energi setara 100  bom hidrogen. Bom hidrogen memiliki kekuatan lebih besar lagi dari bom atom.Sekadar diketahui, Maret 1954, AS telah mengujicoba bom hidrogen pertama bernama "Bravo" di Atol Bikini, Kepulauan Marshal, Samudera Pasifik. Bravo berkekuatan 10 megaton TNT atau kira-kira 700 kali energi bom atom Little Boy.  Alhasil, jutaan ton pasir, batu karang, tumbuhan, dan fauna laut dalam radius 20 mil beterbangan membentuk cendawan raksasa membakar langit. Tiga Atol Bikini, yakni Bokonijien, Aerokojlol, dan Nam, tidak terlihat lagi di atas permukaan air.
"Kami tahu ini datang, tetapi kita tidak tahu seberapa buruk itu akan terjadi," kata Dr Fisher kepada Reneke dalam edisi terbaru Australasian Science."Sistem akan terhenti. Suar Matahari akan mengubah medan magnet di bumi. Itu cepat, seperti petir. Itu efek matahari."

NASA Temukan 'Planet Alien', Kembaran Bumi?

Badan antariksa Amerika Serikat (NASA)  mengumumkan temuan baru yang dihasilkan satelit Kepler,  Kamis 26 Agustus 2010. Kepler menemukan kelompok planet alien, planet-planet yang tak pernah dilihat sebelumnya itu mengelilingi sebuah bintang -- seperti planet dalam tata surya yang mengelilingi Matahari. Temuan itu dinamakan sistem Kepler 9. Pengamatan dari observatorium Kepler mengkonfirmasikan dua planet seukuran Saturnus mengorbit sebuah bintang -- dalam jarak sekitar 2.300 tahun cahaya dari Bumi. Mereka juga mengungkapkan kandidat planet yang mungkin sama ukurannya dengan Bumi dalam sistem yang sama.

Foto Menakjubkan Padatnya Asteroid di Langit


Tak hanya Bumi yang makin dipadati miliaran manusia, tapi juga tata surya kita. Bedanya, langit makin dipadati asteroid. Peta menarik penuh warna mendokumentasikan pertumbuhan asteroid selama 30 tahun -- mengilustrasilkan bagaimana kita sebaiknya makin waspada dengan asteroid yang terbang dekat dengan Bumi, sebagai hasil peningkatan kecanggihan teleskop. Tak hanya gambar, sebuah video juga merekam penemuan asteroid baru lebih dari tiga dekade, juga grafik peta yang menunjukkan makin padatnya asteroid di tata surya kita. Peta dan video tersebut dibuat oleh astronom Inggris, Scott Manley. Tahun berganti tahun, dengan makin canggihnya teleskop yang ada, juga eksperimen dan metode deteksi yang mutakhir, taburan debu putih itu menjadi cincin hijau padat -- yang menunjukkan bertambah padatnya sabuk asteroid karena makin banyaknya asteroid atau 'planet minor' yang ditemukan. Yang mengkhawatirkan, titik-titik merah menunjukkan asteroid-asteroid yang terbang melayang di dalam orbit Bumi. Cuplikan foto bahkan menunjukkan, beberapa di antaranya terlihat dalam jarak yang membahayakan Bumi.Warna terakhir lingkaran asteroid dalam video tersebut mengindikasikan, betapa dekat asteroid-asteroid menuju tata surya. Manley menciptakan peta ini dari tahun 1980-2010 yang menggambarkan setiap asteroid yang terlacak teleskop. Tiga puluh tahun lalu, kita hanya tahu ada sekitar 8.954 asteroid di tata surya kita. Saat ini, kita telah menemukan berkali lipat, jumlahnya diperkirakan 530.091 asteroid yang menyatu menyerupai 'mata' berwarna hijau. Manley, mantan mahasiswa riset di Armagh Observatory, Irlandia Utara mengatakan, citra yang dibuatnya menggunakan orbit asteroid yang diketahui untuk menunjukkan keberadaan asteroid dari hari ke hari. "Sama seperti kita mencari tahu di mana letak Bumi, Mars, dan Venus, kita bisa melakukan hal yang sama untuk mencari tahu lokasi apapun yang mengorbit Matahari. ""Aku membuat peta ini tiap hari selama 30 tahun -- ada sekitar 11.000 gambar. Lalu aku menggabungkannya dalam bentuk video," kata Manley. Asteroid yang ukurannya lebih kecil dari planet juga mengorbit Matahari. Ukuran mereka, yang besar, berkisar dari puluhan meter sampai yang terbesar  yang telah diketahui 950 kilometer yakni Asteroid Ceres.Ada juga asteroid kecil, dengan diameter 5-10 meter sering nyelonong masuk Bumi, namun kebanyakan meledak di atmosfer. Sementara, asteroid yang lebih besar, sekitar 1 km menabrak Bumi sekitar 500.000 tahun sekali. Tapi walaupun beberapa asteroid pada tampilan peta Manley jaraknya sangat dekat dan berbahaya dengan Bumi  itu bukan berarti akan menubruk Bumi. Gambar itu nampak sangat dekat karena skalanya besar. "Satu pixel di dalam layar bisa berjarak 1 juta kilometer. Bahkan, jika sebuah asteroid muncul tepat di atas Bumi, jaraknya bisa sampai sejuta kilometer. Itu bisa dua kali lipat jarak Bumi ke Bulan.

Masih Misteri, Asal Usul Kawah Mars

Kawah misterius, Orcus Patera di Mars (ESA/DLR/FU Berlin (G. Neukum))
Sebuah foto yang dirilis Badan Antariksa Eropa, European Space Agency (ESO) menunjukkan sisi dekat kawah memanjang misterius di Mars -- yang dikenal sebagai Orcus Patera.Kawah ini terletak di dekat katulistiwa, garis melintang di belahan timur Mars. Kawah ini besar, memiliki panjang 380 kilometer, lebar 140 kilometer, dan dalamnya sekitar 2,3 kilometer. Letaknya  di antara Gunung Elysium Mons dan Olympus Mons. Astronom telah mengetahui tentang keberadaan kawah aneh ini selama beberapa dekade, namun mereka belum mengetahui bagaimana Orcus Patera terbentuk. Kata 'patera' sendiri umumnya mengacu pada bentuk kawah gunung berapi yang dalam, kompleks, dan tidak teratur. Namun, meski nama dan lokasinya dekat dengan beberapa gunung berapi besar di Mars, Orcus Patera mungkin tidak vulkanik. Para ilmuwan menduga, struktur oval kemungkinan bukan kawah.  Itu mungkin disebabkan lubang di tanah yang besar yang kemudian mengalami deformasi akibat kekuatan tektonis. Kekuatan tersebut terbukti pada Orcus Patera -- retak panjang di permukaan Mars yang disebut 'graben' melintasi tepi kawah dan kerutan yang diduga akibat tekanan. Graben dan kerutan bisa ditemukan di seluruh permukaan Mars, sehingga keberadaan mereka di Orcus Patera tidak luar biasa. Kemungkinan lain, kawah besar itu diakibatkan erosi yang mennghapus batas-batas beberapa kawah kecil -- menciptakan apa yang tampak seperti kawah oval tunggal.Namun, para ilmuwan berpikir kemungkinan pembentukan Orcus patera yang paling mendekati kebenaran adalah hantaman benda kecil di permukaan Mars dalam angle yang sangat dangkal -- mungkin kurang dari lima horizontal. Benda yang menabrak itu diduga yang menggali lapisan debu di Mars -- menciptakan struktur mirip botol yang bisa kita lihat sekarang. Namun, apa penyebab sebenarnya belum diketahui. Asal usul sebenarnya masih jadi salah satu misteri dari Planet Mars.

Kamis, 26 Agustus 2010

Mengikuti Jejak Mike Tyson, Petinju Gigit Telinga Lawan

Ketika bertarung, "J-Taro" Takita kehilangan kendali dan menggigit telinga lawannya Shigeyuki Uchiyama. Uchiyama dibawa ke rumah sakit dengan luka sobekan, tetapi tidak dapat diketahui apakah dokter bisa menjahit kembali atau tidak. Berikut Gambarnya.